Contoh Peta Landuse
PERSPEKTIF
sedangkan PRESPEKTIF adalah sudut pandang .
PEMBEKALAN PRAKTIKUM GPS
PERSPEKTIF
PERSPEKTIF adalah sebuah dasar pendidikan seni dan besar artinya untuk lingkup penggunaan yang sangat luas seperti arsitek, orang-orang teknik mesin, dan para desainer. Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relief dan yang relief menjadi datar. Perspektif adalah suatu sistem matematikal untuk memproyeksikan bidang tiga dimensional ke dalam bidang dua dimensional, seperti kertas atau kanvas. Kata “Perspektif” berasal dari kata bahasa Itali “Prospettiva” yang berarti “gambar pandangan”.
PEMBEKALAN PRAKTIKUM GPS
GPS (Global Positioning System) merupakan hasil teknologi yang berkembang dan mengalami kemajuan yang pesat dalam beberapa dasawarsa ini. Pertama kali, GPS digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk keperluan militer dan belum bisa digunakan oleh penduduk sipil. GPS merupakan sistem navigasi yang berguna untuk menentukan koordinat GPS di seluruh permukaan bumi. Selain untuk menentukan koordinat, GPS juga bisa digunakan untuk mengukur kecepatan dan ketinggian suatu tempat dari permukaan laut dimana GPS itu berada.
GPS bekerja dengan bantuan satelit navigasi yang berjumlah sekitar 32 unit dengan menerima sinyal dari satelit. Untuk menentukan suatu koordinat minimal dibutuhkan dua satelit, sedangkan untuk menentukan koordinat serta ketinggian GPS diperlukan minimal tiga satelit. Jumlah satelit yang diterima sangat menentukan akurasi dari koordinat dan ketinggian tempat. Untuk wilayah Indonesia, saat ini sinyal yang dapat diterima relatif banyak yaitu sekitar 7-10 satelit sehingga akurasi data GPS relatif tinggi hingga bisa di bawah 15 meter. Faktor lain yang menentukan akurasi GPS adalah penghalang yang menghalangi sinyal satelit yang dipancarkan. Penghalang tersebut dapat berupa pohon, lokasi GPS, gedung dan sebagainya. GPS hanya dapat digunakan untuk navigasi jika berada di luar ruangan.
Tujuan:
Membuat peta tata guna lahan, peta kontur dan peta kelerengan dengan metode GPS.
Peralatan yang dipersiapkan:
- Alat GPS(Global Positioning System)
- Form surveyNo.TitikXYZKetinggian (m)Keterangan Batas TGL
- Alat tulis
- Peta digital .dwg jaringan jalan wilayah studi
- Peta hardcopy jaringan jalan wilayah studi
- Komputer pengolah data dengan software AutoCAD
- Printer
- Kendaraan bermotor
Hasil yang diperoleh:
Laporan praktikum GPS dilengkapi dengan peta tata guna lahan, peta kontur dan peta kelerengan dalam format .dwg dan hardcopy.
Persyaratan dan ketentuan peta digital .dwg:
- Penambahan layer peta .dwg dengan
TGL
batas_TGL dan
titik_GPS
- Penggantian kop peta disesuaikan dengan kebutuhan dan standar peta
Persyaratan dan ketentuan warna tata guna lahan:
Kawasan | No Warna Di Autocad |
Kawasan Pemukiman Padat | 42 |
Kawasan Pemukiman Sedang | 41 |
Kawasan Pemukiman Rendah | 2 |
Kawasan Pasar Tradisional | 12 |
Kawasan Perdagangan Dan Pertokoan | 1 |
Kawasaninstitusi, Pemerintahan, Pendidikan | 141 |
Ruang Terbuka dan Arel Rekreasi, Taman | 3 |
Kawasan Industri | 252 |
Kawasan Pertambakan | 4 |
Lahan Pertanian | 74 |
Lahan Perkebunan | 76 |
Hutan Dan Kawasan Konservasi | 137 |
Perairan, Genangan Air, Danau | 5 |
Fasilitas Transportasi: Terminal Dan Stasiun KA | 183 |
Kawasan Militer | 143 |
Lahan Kosong Dan Padang Rumput | 81 |
Kuburan | 200 |
Penggunaan alat GPS untuk setiap kelompok selama 2 hari dan pembuatan laporan selama 2 minggu dengan asistensi hasil pengamatan lapangan (bersifat wajib) dan asistensi laporan (kesepakatan dengan Asisten)
Tugas lapangan:
- Menentukan titik batas tata guna lahan dalam koordinat (x,y,z) pada peta dengan bantuan alat GPS sehingga diperoleh data dan informasi tata guna lahan serta data koordinat dan ketinggian.
- Menentukan titik selain titik batas tata guna lahan dengan penyebaran merata pada peta untuk pembuatan peta kontur dan peta kelerengan.
Langkah Praktikum
- Pembekalan
- Pengambilan GPS di SpaceLab.
- Penentuan peta dan lokasi survey.
- Pengambilan peta digital dan mencetak hardcopy di SpaceLab.
- Peta Jaringan Jalan Kota Semarang 1 : 10000
- Survei Lapangan
- Mengambil lokasi titik batas tata guna lahan
- Mengecek titik di peta hardcopy dengan hasil GPS.
- Menulis nomor titik di peta hardcopy.
- Mencatat nomor titik, koordinat dan ketinggian lokasi titik sesuai GPS serta keterangan batas tata guna lahan di label form survei.
- Membuat sketsa arsiran tata guna lahan di hardcopy.
- Pengolahan Data dengan AutoCad
- Memplot titik GPS difilepeta digital dengan AutoCAD.
- Acvtive layer : titik_GPS
- Command : Point
- Point style : O123 ketinggian tempat
- Units : 10 units
- Command : Text ; untuk menuliskan ketinggian tempat di layar monitor.
- Membuat garis batas taat guna lahan.
- Acvtive layer : batas_TGL
- Command : Polyline
- Command : Trim, break, extend, snap, untuk mengedit polyline
- Membuat luasan tataguna lahan.
- Active layer : TGL
- Command : Hatch
- Hatch Pttern Pallete : Solid
- Warna Hatch : Sesuaiakan warna TGL di nomor warna AutoCAD
- Pembuatan Peta Kontur dan Kelerengan
- Mencetak peta titik-titik ketinggian.
- Membuat garis kontur dengan cara manual sesuai dengan rumus.
- Membuat peta kelerengan dengan data dasar dari peta kontur.
- Pembuatan laporan praktikum GPS
Bagian dan fungsi alat GPS
- Antena : menangkap sinyal satelit
- layar : menampilkan data dan gambar
- Tombol
- On/Off : Menghidupkan menyalakan GPS
- Page : Mengganti halaman layar menu GPS
- Enter : Mengeksekusi/memilih menu dan perintah
- Quit/Escape : Keluar dari perintah halaman
- Rocker : Menyorot pilihan menu/data, memasukkan data, menggerakkan panah pada halaman peta, zoom in/out.
Data GPS yang dibutuhkan:
- Koordinat (X,Y) Bumi Dengan Sistem Koordinat Universal Transverse Mercator
- Data Ketinggian (M)
- EPE/Akurasi : Harus dibawah 15 meter
Setting alat GPS
koordinat : UTM (Universal Transverse Mercator)
Map Datum : WGS 84 (World Global System)
North : True
Units : Metric (meter)
Keluaran dan hasil Praktikum
1. Peta Kontur
2. Peta Kelerengan
3. Peta Tata guna lahan
4. Laporan hasil praktikum
Denah
Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan dibuang/dihilangkan.
Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:
- fungsi ruang
- susunan ruang
- sirkulasi ruang
- dimensi ruang
- letak pintu dan bukaan
- isi ruang
- fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu
- susunan ruang
- sirkulasi ruang
- dimensi ruang
- letak pintu dan bukaan
- isi ruang
- fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu
Pada gambar denah presentasi, biasanya bagian dinding yang terpotong hanya diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih untuk pembedaan. Sedangkan, pada gambar teknik untuk pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai pedoman pengerjaan.
Untuk ketebalan, bagian yang terpotong digambar dengan garis yang lebih tebal. Furnitur dalam ruangan, kecuali tingginya melebihi 1m dari level 0.00 yang ditentukan, digambar dengan garis yang lebih tipis.